JM : HMI Ikut Mengawal Perkembangan Indonesia & Mempertahankan Kemerdekaan Di Awal Kemerdekaan Indonesia

JM : HMI Ikut Mengawal  Perkembangan Indonesia & Mempertahankan Kemerdekaan Di Awal Kemerdekaan Indonesia

EMPAT LAWANG, BINTANGHUKUM.COM -Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah salah satu organisasi eksternal terbesar di Indonesia, organisasi HMI adalah organisasi kaderisasi yang mana mata air pengkaderan dikampus harus berjalan, HMI yang ikut mengawal perkembangan Indonesia di awal kemerdekaan lahir atas prakarsa 14 mahasiswa Sekolah Tinggi Islam (STI), yang kini menjadi Universitas Islam Indonesia (UII) di tahun 1947.

Lafran Pane adalah salah satu tokoh yang mencetuskan ide pendirian HMI. Saat itu, dia melihat dan menyadari bahwa mahasiswa Islam yang hidup di zamannya, belum memahami dan mengamalkan ajaran agama.

Mengutip sejarawan HMI Agus Salim Sitompul (Alm) dalam bukunya 44 indikator HMI pada 5 Februari 1947, Lafran Pane mengadakan rapat mendadak dengan mengambil waktu pada jam perkuliahan Tafsir. Rapat dilakukan di salah satu ruang kuliah STI yang saat itu berdomisili di Jalan Setiodiningratan (Jalan Panembahan Senopati), Kota Yogyakarta. Lafran mengatakan persiapan untuk pembentukan organisasi mahasiswa Islam sudah beres.

HMI sudah masuk ke usia ke 75 tahun yang sudah tua tetap membawa manfaat kepada masyarakat Indonesia, HMI banyak melahirkan tokoh tokoh nasional yang ada di Republik Indonesia, HMI sangat berperan dalam mamemajukan negara NKRI sebut saja beberapa tokoh HMI yang menduduki kabinet Presiden Jokowi diantaranya Menkopolhukam Mahfud MD, Muhajir Menko PMK, Zainudin Amali Menpora, Suharso Monoarfa Menteri Bappenas, Sofyan Djalil Menteri ATR, Menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo, Bahlil Menteri investasi,dan masih banyak lagi tokoh tokoh HMI.

Menurut Ketua Umum Korps Alumni HMI (KAHMI) Sumsel H. Joncik muhamad, dalam sejarahnya HMI Lahir dalam kondisi bangsa mempertahankan kemerdekaan dan tumbuhnya paham komusnis HMI lahir dengan tujuan mempertahankan dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam.

Meski kondisi sekarang berbeda dengan saat lahirnya HMI, zaman yang berbeda tentu tantangannya juga berbeda namun perjuangan HMI tidak boleh berubah substansinya tetap sama, ucap JM sapaan akrab

“Cita-cita HMI adalah perjuangan bersama semua kader harus bersatu dan bekerja sama untuk memperjuangkan cita-cita tersebut. Di usianya yang ke-75 tahun ini, saya berharap HMI menjadi generasi emas terus berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara. Penguatan kader dan sosialisasi aktif untuk memperjuangkan dan membantu bangsa Indonesia sesuai Arah Baru HMI Berdaya Bersama Menuju Indonesia Emas 2045,” tuturnya

Teks & Editor : awang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *